IN2MOTIONFEST 2025: Busana Modest Indonesia Menuju Panggung Dunia
Pendahuluan
Tahun 2025 menjadi momen yang sangat penting bagi industri fesyen Indonesia khususnya bagi segmen busana modest atau busana yang lebih tertutup namun modis. Event IN2MOTIONFEST 2025 yang digelar pada 8–12 Oktober 2025 di Jakarta menampilkan lebih dari 1.700 koleksi modest fashion dan menyatukan ratusan desainer serta pengrajin wastra dari seluruh Indonesia.
Artikel ini akan membahas secara mendalam bagaimana fenomena ini mencerminkan tren gaya hidup masa kini mulai dari perubahan konsumsi fesyen, kebangkitan budaya lokal dalam mode, hingga bagaimana gaya hidup sehat, keberlanjutan, dan identitas Indonesia saling berpaut dalam ranah lifestyle.

Latar Belakang: Perkembangan Busana Modest dan Gaya Hidup
Evolusi Busana Modest di Indonesia
Busana modest awalnya berkembang sebagai pilihan untuk mereka yang mencari pakaian yang tertutup secara agama atau budaya. Namun dalam beberapa tahun terakhir, busana modest telah bergerak jauh melewati sekadar tutup aurat: ia juga menjadi ekspresi gaya, identitas, dan keberlanjutan. Dalam konteks Indonesia yang kaya keberagaman tekstil tradisional, wastra seperti batik, songket, tenun ikat, jumputan dan lainnya mulai diintegrasikan ke dalam koleksi modest fashion modern.
Event IN2MOTIONFEST 2025 adalah peristiwa puncak yang menandai bahwa industri modest fashion Indonesia tidak sekadar lokal tetapi tengah mengincar panggung global. Tema “One Vision, One Movement: Advancing Indonesia Modest Fashion Through Synergy & Collaboration” menegaskan bahwa kolaborasi antar pelaku industri mulai dari desainer, pengrajin, pelaku UMKM, hingga institusi keuangan menjadi kunci.
Gaya Hidup, Mode, dan Keberlanjutan
Tren gaya hidup modern menunjukkan bahwa konsumen kini tidak sekadar mencari “apa yang tampak bagus”, tetapi juga “apa yang berarti”. Mereka memperhatikan asal usul bahan, proses produksi, dampak lingkungan, dan bagaimana produk tersebut mencerminkan identitas pribadi. Industri fesyen pun merespon dengan memunculkan koleksi yang ramah lingkungan, menggunakan bahan lokal dan pengrajin tradisional, serta mengangkat narasi keberlanjutan. Dalam modest fashion, ini berarti pakaian yang tidak hanya memenuhi estetika tetapi juga etika dan nilai budaya.
Dalam konteks pariwisata, sosial media, dan gaya hidup urban, pakaian modest juga menjadi bagian dari identitas global yang tetap lokal: konsumen tidak lagi hanya memakai busana karena keinginan mengikuti tren Barat, tetapi memilih busana yang merepresentasikan budaya, nilai, dan gaya hidup mereka sendiri.
Analisis Tren Gaya Hidup: Dampak dan Transformasi
Pengaruh terhadap Industri Fesyen dan Konsumen
Perubahan Konsumsi dan Aspirasi Fashion
Dengan digelarnya IN2MOTIONFEST 2025 dan hadirnya 214 desainer serta 1.785 koleksi modest fashion, jelas bahwa pasar busana modest di Indonesia dan Asia Tenggara mengalami percepatan signifikan.
Konsumen kini mengharapkan lebih: pakaian yang memiliki cerita wastra tradisional, bahan lokal, proses ramah lingkungan bukan hanya label atau merek besar. Hal ini memunculkan peluang besar bagi pelaku lokal, pengrajin, dan UMKM dalam industri fesyen untuk naik kelas dan bersaing.
Bagi industri fesyen besar, tren ini menuntut adaptasi misalnya koleksi yang lebih inklusif, ukuran yang lebih beragam, dan pendekatan pemasaran yang menghargai keberagaman budaya dan nilai.
Mode sebagai Identitas Baru dan Gaya Hidup
Busana modest telah menjadi lebih dari sekadar pilihan pakaian; ia menjadi bagian gaya hidup. Seorang konsumen mungkin memilih busana modest karena alasan agama, tetapi juga karena alasan estetika, kenyamanan, kesadaran lingkungan, atau bahkan aspirasi ekspor. Hal ini menunjukkan bahwa gaya hidup modern di Indonesia semakin kompleks dan multidimensional.
Koleksi yang ditampilkan dalam IN2MOTIONFEST 2025 pun menunjukkan keragaman dari batik dan songket yang dipakai anak muda urban, hingga eco‑print dan tenun lokal yang dipadukan dalam gaya kontemporer. Ini menunjukkan bahwa fesyen tidak lagi eksklusif untuk elite kota, tetapi dapat diakses dan diadaptasi oleh kelas menengah luas serta menjadi aspek gaya hidup yang inklusif.
Kebangkitan Kuliner, Pariwisata, dan Wellness sebagai Sahabat Mode
Gaya hidup modern tidak hanya soal pakaian ia juga soal makanan, perjalanan, perawatan diri, dan estetika keseluruhan. Dalam banyak peristiwa, fesyen dan pariwisata saling mendukung: destinasi wellness, spa, gaya hidup sehat, makanan sehat, dan mode yang mendukung aktivitas tersebut.
Misalnya, mereka yang berwisata ke resort wellness kini memperhatikan tidak hanya lokasi spa tetapi juga busana yang nyaman dan “Instagram‑worthy”, makanan yang sehat dan aesthetic, serta gaya yang merefleksikan nilai keberlanjutan. Busana modest yang nyaman dan modis menjadi pilihan ideal untuk gaya hidup semacam ini: memberikan kenyamanan tanpa mengorbankan estetika.
Di sisi kuliner, industri makanan sehat atau bahan lokal juga terkoneksi ke fesyen dan gaya hidup: konsumen yang sadar gaya hidup mulai memilih bahan organik, produksi lokal, dan menjadi bagian dari narasi identitas. Hal ini membuat gaya hidup modern menjadi lebih holistik: pakaian, makanan, dan perjalanan saling terhubung.
Tantangan Transformasi Gaya Hidup
Akses dan Pemerataan
Walau tren modest fashion dan gaya hidup sehat meningkat, masalah pemerataan tetap menjadi tantangan. Konsumen di kota besar mungkin mudah mengakses butik, material premium, dan pengalaman gaya hidup global, sementara di daerah masih minim pilihan. Untuk agar gaya hidup ini benar‑benar inklusif, perlu akses yang diperluas hingga ke pelaku UMKM, pengrajin tradisional, dan masyarakat luas. IN2MOTIONFEST sendiri sudah melibatkan pengrajin wastra dari berbagai daerah sebagai bagian ekosistemnya.
Jika hanya kalangan tertentu yang menikmati gaya hidup ini, maka risiko munculnya dua kelas gaya hidup: yang “berselera global” dan yang “tertinggal”.
Komersialisasi dan Autensitas
Ketika sesuatu menjadi tren, risiko bahwa ia menjadi komersil dan kehilangan makna asli sangat besar. Busana modest bisa menjadi “mode cepat” jika dilihat sebagai tren yang harus diikuti, bukan nilai yang dipahami. Pakaian yang awalnya bermakna budaya dan identitas bisa menjadi sekadar produk massal tanpa cerita.
Industri fesyen harus menjaga agar koleksi tetap mempunyai substansi: bahan yang bertanggungjawab, pengrajin yang terlibat secara adil, dan cerita yang melekat bukan hanya estetika semata. IN2MOTIONFEST lewat tema keberlanjutan dan sinergi menyadari hal ini.
Dampak terhadap Pelaku Industri, Konsumen dan Gaya Hidup Individu
Pelaku Industri: Desainer, Pengrajin, UMKM
Bagi desainer lokal dan pengrajin wastra, kesempatan yang tercipta dari festival semacam IN2MOTIONFEST sangat besar. Koleksi mereka bisa tampil di panggung besar, menjalin business matching, dan mendapatkan akses ke pasar internasional. Hal ini memberi ruang untuk naik kelas dari produksi lokal ke skala ekspor.
UMKM dan pelaku industri kreatif juga mendapat peluang: bahan lokal diperlukan, pengerajin tradisional dilibatkan, dan pasar gaya hidup global terbuka untuk mereka. Namun sektor ini juga perlu dibekali dengan akses ke pembiayaan, teknologi produksi, dan pemasaran digital agar bisa bersaing.
Desainer besar pun perlu mengubah paradigma: bukan hanya mengkopi tren global, melainkan mengangkat kekayaan budaya lokal, membuat koleksi yang punya identitas, dan merancang bisnis yang berkelanjutan.
Konsumen dan Gaya Hidup Individu
Bagi konsumen, fenomena ini menawarkan pilihan gaya hidup baru: pakaian yang terasa lokal tetapi dilihat global; gaya yang tertutup namun modis; keberlanjutan yang diekspresikan lewat busana. Ini memberi nilai tambah lebih daripada sekadar “apa yang saya pakai”.
Gaya hidup modern banyak menyentuh kesadaran: apakah pakaian saya dibuat secara etis? Apakah bahan ramah lingkungan? Apakah saya mendukung pengrajin lokal? Pilihan ini merefleksikan nilai pribadi dan budaya.
Selain itu, gaya hidup juga berkaitan dengan konteks sosial media dan citra digital: pakaian jadi bagian dari narasi yang dibagikan di platform daring. Namun penting bahwa gaya hidup ini bukan sekadar tampil di foto, tetapi juga terasa nyata dalam kenyamanan, fungsi, dan nilai.
Paruh Holistik Gaya Hidup: Mode, Kesehatan, Pariwisata
Trend modest fashion yang kuat turut memperkuat gaya hidup holistik: mereka yang memakai koleksi modest menghargai kenyamanan, kesederhanaan, dan identitas. Mode kadangkala dikaitkan ke pola hidup minimalis, mindfulness, dan konsumsi yang lebih bijak.
Perjalanan dan pariwisata juga berubah: konsumen perjalanan sekarang mencari pengalaman yang “bermakna”: lokasi yang autentik, penginapan yang ramah lingkungan, aktivitas yang mendukung kebugaran atau relaksasi dan tentu busana yang sesuai suasana.
Kuliner sehat, bahan lokal, budaya tradisional semua ini saling terhubung dengan fesyen modest. Sebagai contoh, saat menghadiri acara fashion, makanannya bukan sekadar makan malam glamor, tetapi bisa jadi kuliner lokal yang sehat dan otentik yang juga merefleksikan gaya hidup.
Opini: Arah Gaya Hidup Modest Fashion dan Lifestyle ke Depan
Optimisme yang Realistis
Sebagai jurnalis yang telah memantau tren gaya hidup dan fashion di Indonesia, saya melihat bahwa fenomena modest fashion ini bukan sekadar gelombang sesaat melainkan bagian dari perubahan struktur gaya hidup. Indonesia yang kaya budaya dan tekstil memiliki keunggulan unik yang bisa dijadikan identitas global.
IN2MOTIONFEST 2025 menunjukkan bahwa ekosistemnya sudah mulai terbentuk: desainer, pengrajin, institusi, publik, semuanya mulai berada di satu landasan yang sama. Jika terus berjalan, modest fashion bisa menjadi salah satu pilar gaya hidup nasional yang diekspor ke dunia.
Catatan Kritis
Namun perubahan bukan tanpa risiko:
- Jika industri hanya mengejar volume dan pasar global tanpa memperhatikan kualitas dan keberlanjutan, maka identitas akan hilang.
- Gaya hidup modis bisa menjadi eksklusif: hanya untuk mereka yang mampu membeli. Untuk menjangkau masyarakat luas, harga, akses, dan distribusi harus dipikirkan.
- Kebaruan ini tetap memerlukan edukasi: bagi konsumen untuk memahami nilai dan bagi pengrajin untuk mempertahankan keahlian tradisional.
Strategi yang Disarankan
- Penguatan edukasi publik tentang modest fashion: bukan hanya fesyen, tetapi nilai budaya, etika, dan lingkungan.
- Dukungan pemerintah dan institusi untuk pelaku kecil agar akses ke modal, teknologi, dan pasar lebih merata.
- Kolaborasi lintas sektor: fesyen, pariwisata, kuliner, wellness agar gaya hidup ini bukan fragmentasi tetapi holistik.
- Pengembangan akses ke daerah: pengrajin wastra di pelosok harus dilibatkan agar nilai budaya tersebar merata dan bukan hanya dipusatkan di kota besar.
Kesimpulan
IN2MOTIONFEST 2025 dan geliat modest fashion di Indonesia merupakan tanda bahwa gaya hidup modern tidak selalu meniru Barat secara langsung melainkan mampu menciptakan jalannya sendiri: yang menggabungkan budaya, identitas, keberlanjutan, dan gaya. Busana modest menjadi simbol gaya hidup baru: tertutup namun modis, lokal namun global, tradisional namun kontemporer.
Bagi masyarakat Indonesia, ini tawaran untuk memilih gaya hidup yang lebih sadar: pakaian yang bermakna, konsumsi yang bertanggung jawab, pengalaman yang otentik. Bagi industri, ini tantangan dan peluang besar: apakah kita bisa mengambil momentum ini untuk berubah secara substantif, bukan hanya mengikuti tren?
Jika semua elemen pelaku industri, konsumen, pemerintah, masyarakat bergerak sinergis, maka gaya hidup modest fashion bisa menjadi bukan hanya pilihan fesyen tetapi identitas gaya hidup Indonesia di panggung global.
